Rabu, 01 Desember 2010
Lirik Lagu SNSD – Hoot
nun kkambbak hal sai neon tto Check it Out~!
jina ganeun yeojadeul geuman jom bwa
anin cheok motdeureun cheok, gashi bakhin ko useum, isanghae da da da
jogeum man naege chinjeol hamyeon eottae, mu ttukttuk han maltu neomu apa nan
ireon ge iksok haejyeo, ganeun geon jeongmal shilheo, soksanghae da da da
eodil chyeoda bwa, nan yeogi itneunde
neottae mune nae ma eumeun, gabot ibgo ijen naega matseo julge
ni hwasareun Trouble! Trouble! Trouble! nareul no ryeosseo
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot!
dogi bae in ni mare na, sangcheo ibgodo dashi jundu beonjjae Chance
neon yeokshi Trouble! Trouble! Trouble! ttaereul no ryeosseo
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot!
Ah ah~
dareun yeoja ye hamjeonge puk bbajyeot dani?
byeon myeong kkeut! neon ajikdo jeongshin mot charigo itji
geu taedoro joheun, yeoja mot mannal geoda, yeongwonhi neon, neon, neon
chakgak mara neon, kyupideu ga anya (neo malya)
neottae mune nae ma eumeun, gabot ibgo ijen naega matseo julge
(naega matseo julge Oh)
ni hwasareun Trouble! Trouble! Trouble! nareul no ryeosseo
(neoneun Trouble Oh Trouble)
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot!
dogi bae in ni mare na, sangcheo ibgodo dashi jundu beonjjae Chance
(dashi jun du beonjjae Chance)
neon yeokshi Trouble! Trouble! Trouble! ttaereul no ryeosseo
(Trouble! Trouble! Trouble! yeah~)
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot! (Woo~)
mulsoge seo tteuryeo myeon gara antge
naega maldeun Circle neoneun gak jige
mudji anheun mare daedab man tto hae
(Sica Yuri) geuraedo nan neocheoreom hwasareun an sseulge (Oh~ yeah)
neottae mune nae ma eumeun, gabot ibgo ijen naega matseo julge
(ijen naega matseo julge)
ni hwasareun Trouble! Trouble! Trouble! nareul no ryeosseo
(Trouble! Trouble! Trouble!)
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot!
dogi bae in ni mare na, sangcheo ibgodo dashi jundu beonjjae Chance
(Oh~ du beonjjae Chance)
neon yeokshi Trouble! Trouble! Trouble! ttaereul no ryeosseo (Trouble Trouble)
neoneun Shoot! Shoot! Shoot! naneun hoot! hoot! hoot!
Sabtu, 27 November 2010
ENTREPRENEURSHIP
3 Langkah Besar:
Entrepreneur haruslah selalu inovatif. Inovasi yang dihasilkan di sini bukanlah sekadar berpikir kreatif. Bibit inovasi harus dimulai dari kemampuan untuk berpikir inovatif (innovation thinking skills). Menurut Rhenald, tidaklah sulit untuk menjadi untuk menjadi seorang wirausahawan yang inovatif. Ada Sembilan langkah inovasi yang dikelompokkan dalam 3 langkah besar, yaitu:
• Mencari informasi, menemukan permasalahn, & membuat tujuan inovatif.
• Mencari stimulasi, menemukan pandangan baru, dan mengidentifikasi ide.
• Membuat pemetaan inovai, memiliki komitmen pada rencana pemetaan tersebut, serta menjalankannya.
Rhenald Kasali, Ph.D dalam salah satu seminar tentang wirausaha akhir April 2004 lalu mengatakan, wirausaha adalah persoalan cara berpikir (mindset). Menurutnya, banyak cara berpikir kita selama ini yang bekerja kantoran daripada membuka usaha sendiri karena merasa bekerja kantoran lebih member rasa “aman”. Kita juga kerap ragu-ragu untuk melakukan sesuatu karena belum apa-apa sudah takut gagal. Tentu saja sifat-sifat ini bisa diperbaiki. Peran orang tua, guru dan lingkungan amatlah penting untuk mendukung. Sifat-sifat pendukung ini yaitu, percaya diri, mandiri & bertanggung jawab. Selain 3 sifat tersebut, ada sifat lain yang bisa mendukung jiwa wirausaha, yaitu fleksibel, mampu menyesuaikan diri, mampu bersosialisasi & mampu bertoleransi dengan baik.
Menghitung Risiko
Inilah sikap-sikap yang mendukung lahirnya jiwa wirausaha dalam menghitung risiko:
• Berpikir sederhana, namun penuh perhitungan. Meskipun memiliki cita-cita setinggi langit, namun tidak memulai hal besar yang berada di luar kemampuannya. Mulailah dari hal kecil, dengan penuh perhitungan atas risikonya.
• Selalu mencari peluang dan bersikap panjang akal. Kreatif & imajinatif, serta tak mudah putus asa ketika menghadapi kendala.
• Menemukan hal-hal baru. Tidak puas jika menjadi peniru, alias selalu ingin menjadi pionir.
• Antusias. Bersemangat menjalani aktivitas yang dia lakukan.
Jumat, 12 November 2010
BEBERAPA MAKANAN TERTENTU YANG BISA MEMPERBAIKI SUASANA HATI
Penelitian membuktikan 2 macam makanan ini bisa menghilangkan rasa bad mood. Jadi apa salahnya kalau dicoba, hanya saja ingat, perhatikan jumlahnya, karena mengonsumsi cokelat atau ice cream berlebihan bisa memicu kegemukan.
• Selenium-Contained Food
Selenium itu sejenis gizi yang berfungsi memperbaiki suasana hati, meningkatkan kerja otak, dan daya tahan tubuh. Biasanya makanan yang mengandung selenium itu ada pada makanan yang memiliki kadar protein tinggi, seperti ikan (air tawar atau kerang laut), kerang-kerangan, daging sapi, daging ayam, telur, tomat, bawang putih, tempe, tahu dan yoghurt. Penelitian di AS pada tahun 1996 & 1988 membuktikan kalau orang yang tubuhnya memiliki kadar selenium rendah itu lebih cepat marah, uring-uringan, depresi, dan gampang bosan.
• Makanan Berbumbu Pala
Penelitian bilang kalau pala itu bisa meningkatkan kerja setonin, hormon yang ada dalam sel-sel otak ini adalah neurotransmitter (penghantar sinyal saraf). Serotonin yang dihasilkan oleh tubuh dari asam amino ini punya fungsi mengendalikan &mengontrol suasana hati dengan cara memberikan efek tidur dan ketenangan dalam pikiran, punya peran penting dalam pikiran, punya peran penting dalam mengatur amarah dan agresivitas, serta menciptakan rasa senang dan melepas depresi. Cuma hati-hati, konsumsi berlebihan terhadap makanan berbumbu pala malah bisa jadi racun buat tubuh.
• Daun Sirih
Selain berfungsi sebagai antiseptik yang bisa mengusir bau mulut, penyakit gigi dan gusi, serta membersihkan organ kewanitaan, juga dipercaya punya efek memberikan ketenangan dan meningkatkan konsentrasi.
SINGLE IS FUN!!
Semua itu tambah membuat kita berpikir bahwa jomblo itu salah dan karena itu kita menjadi tidak bisa menikmati hidup. Padahal jadi jomblo itu sama sekali tidak salah. Sebenarnya, menjadi jobmblo itu adalah waktu yang baik dan menguntungkan! Kenapa bisa? Berikut poin-poin di bawah ini. ^_^
1. Meningkatkan diri
Menjadi jomblo bukan berarti kita jadi pasif dan tidak melakukan apa-apa sambil menunggu Tuhan mengirimkan seoran “pangeran” atau “putri” buat kita. Saat kamu mencari “the prince” atau “the princess”, ingatlah bahwa mereka itu juga mencari mu. Artinya, kalau kamu mau mendapatkan pacar yang terbaik (seiman, baik, sabar, pintar, dan segala maca, tergantung criteria pribadi masing-masing orang), maka kamu juga HARUS BISA JADI CALON PACAR YANG TERBAIK.
Jadi, kalau sekarang ini kamu sedang jomblo, gunakan masa-masa ini buat meningkatkan dirimu jad lebih baik, secara penampilan maupun karakter. Penampilan yang baik itu memang perlu, tapi kalau karakternya buruk sama saja bohong. Tingkatkan karaktermu menjadi lebih baik saat kamu sedang “kosong”.
2. Berprestasi
Ini bukan berarti kamu tidak perlu menikah. Yang terpenting di sini adalah menjadi jomblo itu seharusnya membuat kita bisa melakukan lebih banyak hal. Bayangkan, kalau kamu tidak perlu membagi waktu dan prioritasmu dengan orang lain, pasti kamu bakalan punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain, yang bermafaat tentunya.
Jadi, saat kamu jomblo, kamu tidak perlu bingung. Anggaplah masa ini sebagai berkat dan gunakan waktu jomblo ini untuk berprestasi dan menjadi dampak buat orang-orang yang ada di sekitarmu, melalui waktu, bakat dan sebagainya. Belajarlah dengan giat di sekolah atau kampusmu dan CETAKLAH PRESTASI. Bekerjalah dengan smart dan tingkatkan kapasitas diri di tempat kerja kalau sekarang kamu sudah berkerja. Pakailah waktu ini untuk melakukan yang terbaik, bukan hanya untuk dirimu sendiri, namun juga untuk membuat orang-orang yang menyayangimu bangga.
Liku-liku Mengasuh Anak Berbakat
Misi semula mengembangkan bakat anak, tanpa sadar melenceng akibat kilauan harta. Dengan segala kesulitan itu, teori seleksi alam tetap berlaku. Hanya yang benar-benar menghayati perannya yang mampu bertahan & berkembang. Untuk mengambil contoh dari tanah air, Sherina, Angie Widjaja, & Joshua. Bagaimana gambaran lika-liku mengasah bakat mereka?
PEMBIASAAN DINI
“Soal berbakat atau tidak, nanti akan terlihat. Setidaknya, anak terlatih belajar berdisiplin. Kalau dimulai saat dewasa, akan lebih sulit berkembang,” tutur Luki ibu Sherina.
PILAH-PILIH PROSES BELAJAR
Sherina(15) bersama Luki yang juga merangkap menjadi manajer, baru memutuskan untuk tampil dalam pertunjukkan paling hanya 1 kali dalam sebulan. Karena Luki melihat tugas utamanya adalah sebagi pelajar. Tak heran bila ia berusahan selektif dalam memilih pementasan yang bisa diikuti Sherina. Artinya, dari pementasan tersebut putrinya dapat menimba ilmu lebih dalam tentang soal apapun, tak hanya soal menyanyi dan bermain music, tapi juga mengenal proses belajar.
TAK BANYAK TAHU UANG
Implikasinya, Joshua makin terkenal, keeping rupiah pun mengalir deras ke koceknya. Benarkah? Ternyata tidak. Orang tuanyalah yang mengelola keuangan Joshua. “Itu agar Joshua tidak merasa berbeda dengan adiknya, karena merasa sudah mencari uang sendiri,” tutur Jedy yang menuturkan bahwa tanpa cara itu pun sebenarnya sudah ada masalah, yakni soal kecemburuan antara adik-kakak, antara Joshua dan Jose.
Luki (ibu Sherina) pun tidak menghendaki putrinya mengenal uang sejak kecil. “Ia tidak pernah tahu berapa honor yang diterima.” Saat Sherina ngebet ingin membuat album, Luki akan jujur bahwa mereka tidak cukup uang untuk tujuan itu.
“BEBAS” SETELAH SMU
Minimal anak lulus SMU, selanjutnya mereka sendiri yang menentukan. “Kemauannya (Sherina) memang banyak. Sebab itu kami memberi kesempatan seluas-luasnya pada apa yang diminati, agar ia tidak hanya terpaku pada satu keahlian,” kata Luki. Paham pemikiran ini memberikan anak kebebasan penuh dalam menentukan pilihan, meski tentu jangan pula sampai kebablasan
Daftar Pustaka : Sumber: Brilyantini, 2004, Kumpulan Artikel Psikologi Anak, PT Intisari Mediatama, Jakarta
MEREDAKAN LEDAKAN EMOSI SI KECIL
Bentuk tantrum bisa bermacam-macam, mulai dari menjerit, menangis berguling-guling, merengek, membanting, mogok mengerjakan sesuatu, menendang atau memukul. Ketika “kumat” sebetulnya anak sedang mengalami masalah. Dia tidak memahami kenapa bisa begini, atau begitu. Karena si anak tidak memahami apa keinginannya itulah, maka timbullah impulsive behavior dalam bentuk tantrum ini.
REAKSI ILMIAH
Menurut Jacinta F. Rini, Msi, project consultant dari Harmawan Consulting, setiap anak usia 1-3 tahun sering kali melampiaskan perasaan dalam bentuk tantrum. Ini sangat ilmiah, karena mereka belum tahu cara mengekspresikan emosi dengan benar. Pada usia-usia tersebut anak sudah memiliki will power, keinginan melakukan hal-hal tertentu sendiri. Ledakan emosi ini kerap menumbuhkan power struggle antara anak & orang tua.
Terlebih ketika anak mulai membangun sense of self (rasa keakuan) yang kuat. Anak mulai berpikir, “Aku ingin melakukannya sendiri” atau “Aku ingin barang itu!” Keinginan yang tak sebanding dengan kemampuan untuk mengungkapkan inilah yang lantas menimbulkan tantrum. Kerap atau tidaknya tantrum muncul, berbeda dengan anak yang 1 dengan yg lainnya. Yang sering membuat orang tua bingung adalah ketika bentuk tantrumnya sudah dianggap “kelewatan” & tak terkendali.
Sebetulnya, ledakan emosi yang tak terkontrol ini juga membuat si anak tersiksa. Biasanya, ketika tantrum sudah mereda, si anak akan merasa kelelehan, & juga merasa kesal karena tujuan yang dia inginkan belum tercapai. Dia juga kesal, karena tidak bisa mengendalikan emosinya.
AKIBAT FRUSTASI
Tantrum seringkali merupakan hasil dari rasa frustasi si anak terhadap hal di sekitarnya, karena ia tidak dapat mendapatkan apa yang dia inginkan. Padahal, rasa frustasi adalah bagian yang tak bisa dihindari, karena merupakan hal yang dipelajari oleh seorang anak untuk mengetahui bagaimana orang lain, benda, atau tubuhnya sendiri bekerja. Secara garis besar penyebab tantrum adalah karena anak ingin mencari perhatian, lelah, lapar, tidak mampu mengungkapkan diri, tidak terpenuhinya kebutuhan, & merasa tidak aman.
Setelah mereka berusian 3 tahun, Anda bisa mengajari buah hati untuk mengungkapkan secara verbal perasaannya. Anak juga perlu diajari, bahwa rasa marah adalah normal, asal dikendalikan secara tepat. Temper tantrum mulai berkurang saat anak memasuki usia sekolah. Semakin besar anak, orang tua bisa mengingatkannya, mengajari mereka untuk menghitung sampai 10 juga bisa dijadikan salah 1 cara untuk mengontol kemarahan.
Untuk mengataisi masalah ini, orang tua pun harus menanganinya secara tepat. Orang tua yang selalu meluluskan permintaan anak yang dicetuskan dalam tantrum, membuat anak merasa “sukses” melancarkan aksinya. “Akibatnya, tindakan ini akan diulanginya lagi,” papar Jacinta yang menyelesaikan di bidang psikologi klinis di Universitas Indonesia.
Tantrum juga bisa dijadikan alat tes anak terhadap orang tuanya. “Lewat cara learning by experiencing, anak akan tahu, sampai batas mana orang tua bisa tahan terhadap rengekan atau teriakan si anak,” tandas wanita bersuara lembut ini serius.
BIARKAN SENDIRI
Tindakan pertama yang harus segera dilakukan ketika anak sedang tantrum, adalah membiarkannya sendiri, selama itu memungkinkan. Anda juga bisa mencoba mengajarinya mengontrol diri lewat hal-hal kecil dengan pertanyaan-pertnyaan pilihan, hindari penggunaan kata-kata yang membuat anak hanya menjawab dengan “ya” atau “enggak”. Jika anak marah karena menginginkan sesuatu, pertimbangkan keinginan tersebut dengan serius. Mungkin saja karena ia tidak tahu cara yang tepat untuk mengungkapkan keinginannya, sehingga dia marah hanya untuk sebuah keinginan yang sederhana.
HINDARI HUKUMAN FISIK
Tetap tenang adalah hal terpenting menghadapi tantrum. Anak akan menjadikan Anda sebagai contoh, jadilah contoh yang baik dengan cara tenang & tidak berteriak saat Anda sedang marah. Teriakan atau hukuman fisik hanya akan diterima oleh anak sebagai sinyal penggunaan kekuatan. “Cara marah dari orang tua atau orang dewasa di sekitar anak, bisa menjadi role model bagi anak,” tutur Jacinta.
Menghukum anak bukanlah cara yang tepat, karena anak mendapat hukuman atas tindakan yang sebetulnya tidak bisa dia kendalikan. Ketika anak tantrum, orang tua harus bisa mengalihkan perhatian anak.mengalihkan perhatian ini berguna, agar orang tua tidak lelah & terbawa emosi. Jika tantrumnya sudah lewat, barulah orang tua bisa mencari tahu apa penyebabnya. Dekapan hangat & ucapan lembut akan membuat si anak dapat mengontrol dirinya kembali. “ Jadi, bukan orang tua yang menanamkan apa yang harus dilakukan oleh anak, tapi orang tua membantu agar anak menemukan sendiri apa yang membuat dia kesal & menemukan jalan keluarnya.”
CARA MENGATASINYA
1. Beri dukungan &bantuan
Pada saat tantrum anak membutuhkan orang tua yang bisa mendengarkan mereka. Peluk pundak anak, & ucapkan kata-kata penuh pengertian.
2. Mengacuhkan tantrum anak
Selama hal itu tidak berbahaya, abaikan dia. Kalau perlu, pindah ke ruangan lain, sehingga tidak ada lagi yang memperhatikan anak yang sedang tantrum. Katakan saja padanya, “Ibu tahu adik sedang marah, Ibu akan meninggalkan kamu sampai kamu tenang. Bila pada Ibu begitu adik sudah siap untuk bicara.”
3. Antisipasi tantrum
Hindari hal yang tak perlu yang tak disukai anak, & bisa memicu tantrum. Beberapa jenis tantrum bisa dicegah dengan tidak melarang anak melakukan sesuatu secara tiba-tiba, melainkan member peringatan beberapa menit sebelum mereka melakukannya.
4. Beri waktu jeda
Kalau tantrumnya terlalu agresif & tak mungkin diabaikan oleh orang tua, pindahkan anak ke ruangan yang agak sepi selama 2-5 menit. Suruhlan anak untuk diam di kursi, di sudut, atau dikamarnya, sekitar 5 menit. Tekankan kepadanya bahwa dia harus berada di tempat tersebut, sampai bisa mengendalikan dirinya. Bila tantrum terjadi di tempat ramai, angkat lah anak ke tempat yang lebih lenggang, berilah pelukan yang menenangkan. Ketika sudah tenang, barulah anak bisa diberi pengertian mengenai keinginannya tadi.
AJAK DIALOG
Dalam dialog tersebut, buatlah agar anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. “Bukan orang tua yang menanamkan bahwa si anak harus begini atau begitu, karena anak akan tambah frustasi,” Jacinta mengingatkan. Misalnya bertanyalah seperti, “Kenapa tadi adik marah? Adik kesal ya? Kenapa adik kesal? Dada adik terasa sesak? Adik ingi apa sebetulnya?” akan membuat anak mengerti tentang penyebab rasa marah yang tadi meledak.
Menuru Jacinta, pelajarn pengenalan emosi akan membuat anak bisa mengendalikan dirinya ketika emosi tersebut datang. Selain itu juga bisa mengajak anak untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Daftar Pustaka: Brilyantini, 2004, Kumpulan Artikel Psikologi Anak, PT Intisari Mediatama, Jakarta
MOTIVASI BELAJAR
PENDAHULUAN
Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan factor-faktor lain, baik faktor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar dapat lapangan pekerjaan dengan gaji baik). Maupun faktor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organism yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito, 2004:220). Selanjutnya menurut Walgito motivasi mengandung 3 aspek:
A. Keadaan mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organism yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikir & ingatan).
B. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
C. Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.
Belajar merupakan hal yang akan selalu dikerjakan manusia sepanjang hidupnya. Belajar adalah kunci dari suatu proses, seperti memahami perilaku, proses input pengetahuan dan prestasi yang akan dihasilkan dari input pengetahuan tersebut. Aplikasi yang luas terjadi karena belajar juga berkaitan dengan masalah fundamental yang lain, salah satunya motivasi. Oleh karena itu motivasi adalah salah satu pendorong dari perilaku belajar.
Contoh perilaku yang konkritnya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Saat anda membaca blog ini maka sedang terjadi proses belajar, tetapi yang dimaksud dengan proses belajar tidak terbatas pada hal tersebut. Cara anda berpakaian sesuai dengan situasi & kondisi, cara anda makan dengan tangan dan mengemudikan kendaraan juga merupakan hasil dari proses belajar yang pasti terdapat berbagai motif & dorongan motivasi di dalamnya.
BAB II
SIKLUS MOTIVASI
Telah dikemukakan bahwa timbulnya motif dipengaruhi oleh faktor internal & eksternal. Dari faktor pemicu, timbul perilaku untuk mencapai tujuan. Selanjutnya muncul tujuan (goal) yang akan dicapai. Sehingga siklus dasar motivasi = Driving State > Instrumental Behaviour > Goal.
Tujuan yang akan dicapai bisa bersifat positif atau negatif. Bersifat positif bila tujuannya adalah mengejar sesuatu yang membahagiakan, lulus Ujian Nasional dimana di dalamnya ada perilaku belajar. Karena itu motivasi belajar merupakan motivasi yang positif. Sedangkan siklus motivasi yang komplek, misalnya seseorang penonton ingat akan kepuasaan pada waktu menikmati konser yang dipentaskan boyband Korea SHINee. Ingatan ini menimbulkan kesadaran akan kemungkinan untuk menikmati lagi konsernya SHINee. Kondisi ini disebut kesadaran akan potensi kepuasan yang akan diperoleh atau motive state. Orang tadi pada waktu yang lain mencari informasi kapan SHINee akan mengadakan konser lagi agar mendapatkan kepuasan. Faktor kognitif dalam siklus motif akan membantu kita memahami motivasi manusia, dan faktor kognitif tentu takkan lepas dari perilaku belajar.
BAB III
PENGERTIAN BELAJAR
Ada pendapat beberapa ahli mengenai definisi belajar, antara lain:
1. CRONBACH, LINDRGEN, CROW && CROW
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman.
2. MASRUN. SRI MULYANI
Belajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.
3. MORGAN
Belajar adalah segala perubahan perilaku yang relative permanen yang muncul sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa definisi dari belajar adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun tidak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Dari definisi tersebut dapat kita lihat 3 ciri kegiatan belajar, yaitu:
1. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik secara actual maupun potensial, baik maupun buruk.
2. Perubahan yang terjadi bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3. Perubahan tersebut terjadi Karen adanya usaha (termasuk didalamnya latihan dan pengalaman). Perubahan karena efek perkembangan kematangan tidak termasuk dalam proses belajar.
BAB IV
Teori-teori Motivasi
Berdasarkan 3 stimulus (eksternal, internal, atau keduanya) maka timbul berbagai teori tentang motivasi, yaitu:
1. Teori dorongan mengatakan bahwa perilaku didorong ke arah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state) dalam diri orang atau binatang.
2. Teori Insentif memberi tekanan pada perilaku yang dimotivasi oleh insentif. Teori insentif lebih merupakan satu daya tarik atau rangsangan yang datang dari depan.
3. Teori-proses-terbalik (opponent-process theory) beribicara tentang motivasi untuk mendapatkan kenikmatan sesudah mengatasi tantangan.
4. Teori level optimal berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Misalnya, orang yang terlalu sibuk belajar karena mau ujian akan mengalami stress dan kelelahan, selanjutnya termotivasi untuk melakukan sesuatu yang guna mengendorkan stress sampai ke level optimal.
Jenis-jenis Motif
Walgito mensinyalir adanya 2 jenis motif, yaitu:
a. Motif Fisiologis
Berakar pada keadaan jasmani, misalnya dorongan untuk makan, minum, seks, menghirup udara segar.
b. Motif Sosial
Cenderung lebih kompleks dan merupakan sumber dari banyak perilaku atau perbuatan manusia
Jenis-jenis Motif Sosial
Menurut Mc Clelland (dalam Morgan dkk, 1984) terdapat 3 jenis motif sosial, yaitu:
1. Kebutuhan Berprestasi
Kebutuhan ini merupakan motif sosial yang akan dipelajari secara mendetail. Orang yang mempunyai kebutuhan ini akan meningkatkan kinerjanya, dan dengan demikian akan terlihat kemampuan berprestasinya.
2. Kebutuhan Berafiliasi
Afiliasi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Kebutuhan akan Kekuasaan
Kebutuhan ini timbul & berkembang dalam interaksi sosial. Orang yang mempunyai power needs yang tinggi suka melakukan control, mengendalikan atau memerintah orang lain.
BAB V
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
Dalam proses belajar kita perlu mengenali input (individu yang akan melakukan proses belajar) dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses belajar tersebut. Jadi faktor yang berpengaruh adalah:
1. INTERNAL
Faktor yang berasal dari diri individu yang meliputi faktor
a) Fisiologis, meliputi kondisi jasmani, fungsi alat indera, saraf sentral, dsb
b) Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi, intelegensi, bakat, dsb
2. EKSTERNAL
Faktor di luar diri individu yang mempengaruhi proses belajar dan meliputi faktor
a) Sosial/Lingkungan, yaitu pola asuh dalam keluarga, dukungan dari lingkungan di sekitar individu, kehadiran seseorang secara langsung ataupun representasinya (kehadiran hanya dalam pikiran/tidak nyata), misalnya bila teringat orangtua maka motivasi untuk belajar agar mendapat IPK tinggi, akan meningkat.
b) Instrumental, meliputi alat perlengkapan belajar, ruang belajar, ventilasi, penerangan, cuaca, materi yang diberikan, peraturan-peraturan yang mengikat dalam proses belajar, dsb.
Dewasa ini terdapat 3 pokok pandangan mengenai proses terjadinya belajar, yaitu:
1. Trial anad Error Learning, yaitu proses belajar yang terjadi melalui coba-coba (trial) dan kesalahan (eror). (Thorndike)
2. Insight Learning, yaitu proses belajar yang diawali dengan proses trial dan eror, tetapi dari peristiwa tersebut akhirnya dicapai suatu pemahaman. (Kohler dan Koffka)
3. Conditioning Learning, yaitu proses belajar melalui pengkondisian. (Pavlov dan Skinner)
BAB VI
HUBUNGAN MOTIVASI DAN BELAJAR
Antara motivasi dan belajar tentu saja memiliki hubungan yang erat. Karena proses belajar tidak akan terjadi bila tidak ada motif, sedangkan dorongan untuk melakukan motif-motif tersebut disebut dengan motivasi. Seseorang melakukan proses belajar tentu saja tidak lepas karena memiliki tujuan-tujuan tertentu, misalnya prestasi, materi, pengetahuan, diakui, kekuasaan dan lain sebagainya.
Dalam hal berprestasi penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai n-achievement tinggi, akan mempunyai kinerja yang lebih baik. Tentu saja orang-orang tersebut mempunyai motivasi yang besar. Sedangkan dalam berafiliasi orang yang kuat kebutuhan afiliasinya akan selalu mencari teman, dan berusaha mempertahankan hubungan yang telah dibina dengan motivasi yang kuat yang dimiliki orang tersebut, begitu juga motivasi tak bisa lepas dengan kebutuhan akan kekuasaan.
Dalam kehidupan sehari-hari individu sering dihadapkan pada tantangan; terus belajar dan belajar dan dalam individu terdapat motivasi untuk menguasai tantangan tersebut. Motif ini termasuk intrinsic karena merupakan kebutuhan internal akan kompetensi dan self-determination.
BAB VII
PENUTUP
Demikianlah penjelasan saya tentang hubungan motivasi dan belajar yang sepertinya memang tidak dapat dipisahkan. Bila ada kesalahan harap dimaklumi. Terima kasih ^_^
Rabu, 03 November 2010
Budaya Coret-coret Seragam Setelah Lulus Sekolah
Aksi corat-coret seragam sekolah saat lulu SMA sudah seperti sebuah 'ritual' di kalangan para siswa. Budaya ini sudah ada sejak jaman 'Evaluasi Belajar Tahap Nasional'(Ebtanas), hingga jaman Ujian Nasional (UN) di era millenium saat ini. Tak peduli berapa pun nilai hasil UN nya, "yang penting lulus dulu.
UN yang bagi seluruh Siswa SMU khususnya yang berada di kelas 3, adalah sesuatu hal yang perlu diseriusi. karena ini merupakan gerbang pertama yang menjadi penentu langkah selanjutnya. Keberhasilan tersebut harus dirayakan dengan penuh euforia. Implementasinya yang dengan coret-coret baju seragam.
Tak sedikit mereka yang merelakan wajah, tubuh hingga rambutnya untuk dijadikan sasaran coretan cat pilox. Tapi itu bukan soal, yang penting senang dulu, walaupun besok-besok baru ngerasa pusing plus bingung mau ke mana setelah lulus. Namun kenyatannya tradisi yang entah dari mana asal-usulnya tersebut terus saja dilakukankan di seluruh penjuru tanah air, terutama bagi pelajar-pelajar lulusan SMA yang telah menjadi kaum urban.
Pada ‘musim’ lulusan tahun ini, Rakyat Pos, mencoba menyelami apresiasi para siswa yang meraih kelulusan pada Ujian Nasional. Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa aksi coret-coret tersebut nerupakan bentuk pelampiasan ekspresi mereka merayakan sebuah kebebasan.
Namun bagi sebagian siswa, menyemarakkan momentum itu dengan melakukan aksi coret-coret baju seragam, atau sekedar membubuhi tandatangan sesama teman, sebagai wujud kebahagiaan. Layaknya seperti tradisi valentine, kandati tak semua orang mengetahui asal-usul dan maknanya, namun karena sudah tradisi yang sepertinya sulit untuk ditinggalkan, yang penting ikut-ikutan mencoret atau dicoret sebagai kenang-kenangan. Budaya warisan kakak-kakak kelas ini, seolah doktrin yang diikuti para penerusnya mentah-mentah.
Seperti yang dilakukan kedua remaja putri di atas. Mereka membubuhkan tanda tangan teman-teman mereka, juga ungkapa-ungkapan kesenengan mereka karena lulus UN di seragam mereka. Bagi mereka itu akan menjadi suatu kenangan yang dapat diingat, ditunjukkan atau diceritakan tua nanti.
Meskipun menyenangkan, namun ada kalanya budaya corat-coret seragam ini merugikan masyarakat sekitar, entah itu mengendarakan motor secara kencang-kencang atau mengusili masyarakat sekitar. Namun kembali lagi, ini lebih tergantung dengan karakter murid-murid tersebut. Budaya ini tak apa tetap diteruskan, tapi jangan menganggu masyarakat sekitar atau merugikan.
Sabtu, 23 Oktober 2010
LISTEN - Beyonce
Listen
To the song here in my heart
A melody I start but can't complete
Listen
To the sound from deep within
It's only beginning to find release
[Pre - Chorus 1:]
Oh the time has come
For my dreams to be heard
They will not be pushed aside and turned
Into your own all 'cause you won't listen
[CHORUS:]
Listen
I am alone at a crossroads
I'm not at home in my own home
And I've tried and tried to say what's on my mind
You should have known
Oh now I'm done believing you
You don't know what I'm feeling
I'm more than what you made of me
I followed the voice you gave to me
But now I've got to find my own
[Verse 2:]
You should have listened
[ Lyrics found on http://www.metrolyrics.com ]
There is someone here inside
Someone I thought had died so long ago
[Pre - Chorus 2:]
Oh I'm screaming out
For my dreams to be heard
They will not be pushed aside or worked
into your own all 'cause you won't listen
[CHORUS]
[Bridge:]
I don't know where I belong
But I'll be moving on
If you don't
If you won't
[CHORUS 2:]
Listen
To the song here in my heart
A melody I start but I will complete
Oh now I'm done believing you
You don't know what I'm feeling
I'm more than what you made of me
I followed the voice you think you gave to me
But now I've got to find my own
My own...
Selasa, 19 Oktober 2010
The Art of Enjoying Life – USIR BAD MOOD
1. ALIHKAN PIKIRAN
Saat sedang bad mood, coba alihkan pikiran dari hal yang membuat merasa bad mood. Penuhi pikiran dengan hal yang lain, khususnya yang menyenangkan. Misalnya, ingat dan bayangkan kejadian lucu yang pernah dialami bersama teman-teman. Atau juga bisa mengalihkan pikiran dengan melakukan kegiatan-kegiatan ringan seperti bersih-bersih rumah (minimal kamar sendiri), mengerjakan tugas sekolah atau nonton film. Tapi ingat tergantung dengan apa yang membuat bad mood. Kalau misalnya yang membuat bad mood itu ada hubungannya dengan tanggung jawab (misalnya guru/dosen member banyak tugas), ya boleh dilupakan sejenak, tapi jangan lupa untuk tetap mengerjakannya, karena itu memang tanggung jawab diri sendiri. Lain lagi kalau yg bikin bad mood itu adalah nasihat orang tua; lupakan masalah itu sejenak boleh-boleh saja, Cuma ingat pada akhirnya semua harus diambil sisi positifnya dari nasihat orang tua.
2. CURHAT (Curahan Hati)
Kalau punya sahabat atau saudara dekat, ceritalah dengan mereka soal apa yang membuat bad mood. Memendam masalah sendiri itu tidak baik buat jiwa. Kalau punya masalah sebaiknya cerita itu sama orang yang kamu kasihi dan percaya. Dijamin pasti akan merasakan much better! Saat sedang merasakan bad mood yang diperlukan adalah “tempat curhat”. Tempat curhat yang netral dan mau mendengarkan apa yang kita rasakan tanpa menghakimi.
3. MENULIS
Kalau merasa curhat kepada orang lain itu bukan tipe kita atau memang tidak ada yang bisa dijadikan tempat curhat, coba tulis apa yang buat kita jadi bad mood. Tulis apa yang dirasakan di buku harian atau bahkan di sebuah blog (semacam buku harian elektronik). Dua-duanya baik, tapi kalau bisa, pilihlah untuk menuliskan perasaan kita di blog. Sekarang sudah banyak provider blog gratis dimana kita bisa bebas membangun dan mengkreasikan blog sesuai keinginan sendiri. Tapi ingat, karena blog terbuka untuk umum, berhati-hatilah menulis, jangan sampai curhatan kita jadi masalah. Tulisan curhatan di blog bisa mengundang orang lain untuk berkomentar, dan jelas, komentar dari orang ketiga ini bisa juga bantu mengusir bad mood.
4. MENDENGARKAN MUSIK
Banyak orang bilang mendengarkan muski itu bisa jadi cara yang efektif untuk rileks. Musik dipercaya memunculkan reaksi psikologis yang bisa mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga music bermanfaat sebagai relaksasi yang bisa menghilangkan stress, rasa cemas, dan memperbaiki mood. Mendengarkan music-musik favorit akan bikin saraf yang tegang jadi renggang dan hal ini akan membantu perasaan rileks. Alunan nada yang menyejukkan telinga dan pikiran jelas akan membantu kita melihat segala sesuatu dengan lebih positif.
5. JALAN-JALAN
Cobalah jalan-jalan dengan teman-teman saat sedang bad mood. Kalau lagi bad mod dengan adik yang selalu jahilin kita misalnya, jangan dekat-dekat sama dia sejenak. Berada dekat dengan orang yang buat bad mood hanya akan membuat tambah bad mood. Jadi, cobalah cari suasana baru untuk sesaat agar pikiran bisa jadi lebih
Rabu, 13 Oktober 2010
Takdir
Ketika aku berpaling
Dan memandang ke belakang
Kulihat semua peristiwa yang saling
Berpaut dan malang melintang
Kulihat ada pelangi kasih Tuhan
Terenda di dalamnya
Dan aku bersyukut atas keadaan
Yang telah Ia gariskan
Aku terus menggali
Tapi banyak yang tak kumengerti
Apakah manusia punya takdir
Atas semua hal yang terjadi bebas dan terpikir
Kadang aku masuk alam khayali
Mungkin kala mengembuskan napas penghabisan
Semua hal akan kita pahami
Soalan akan terjawab terselesaikan
Tak ada seorangpun manusia yang tahu
Seorang jua tak boleh yakin berbilang
Karena manusia tak lebih daripada debu
Dan debu terinjak terbang menghilang
By: Agnes Jessica “Jejak kupu-kupu”
Rabu, 06 Oktober 2010
INTERNET
Pertumbuhan internet berlangsung sangat cepat dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Internet memberikan segudang flexibilitas dalam mencari informasi dan hal lainnya. Secara teoritis internet merupakan terobosan dalam membantu jalannya kehidupan manusia karena bentuknya yang merupakan dunia universal yang bersifat virtual yang terdiri dari jutaan jaringan, komputer, dan pengguna, namun secara praktek, internet juga memberikan banyak sekali kerugian. Kerugian-kerugian tersebut meliputi masalah privasi, ekonomi, keamanan, dan psikologis.
Tulisan ini akan membahas dampak internet terhadap anak dan remaja. Dalam survei yang dilakukan oleh Amerika Serikat, 22,2% dari 76 juta pengguna internet di Amerika adalah anak berusia 3 tahun ke atas, dengan 1/5 nya merupakan anak yang memiliki fasilitas akses internet di rumah, dan 55 juta pelajar mendapatkan fasilitas internet dari sekolah. Ini berarti jutaan anak dapat mengakses informasi yang belum dapat dicerna oleh otak mereka yang belum sepenuhnya matang, dan kemungkinan besar informasi yang diterima tidak akan dicerna dengan menggunakan hubungan kausal yang baik dan logis sehingga banyak dari mereka akan menimbun informasi tersebut dalam memori untuk sewaktu-waktu dipraktekkan tanpa pengawasan dari orang yang lebih tua. Anak-anak dalam tahap perkembangan yang masih dini yang selalu merasa ingin tahu segalanya akan dengan senang hati mencari-cari informasi mengenai hal yang selalu dilarang oleh orangtua mereka. Perilaku ini dapat menimbulkan kecenderungan untuk mencontoh hal-hal yang pernah dilihat dan mempraktekkannya dalam kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
Michael A. Weinstein, profesor dari bidang Political Science di Purdue University percaya bahwa para pelajar yang bermain internet secara berlebihan akan kehilangan kemampuan pemahaman, kemampuan akademis, dan kesabaran dalam menjalani hubungan sosial dengan dunia nyata. Weinstein juga percaya bahwa internet akan mengintensifkan efek negatif yang telah televisi berikan terhadap kemampuan sosial manusia.
Kecanduan juga merupakan salah satu hal yang paling merugikan dalam penggunaan teknologi internet. Dalam studi yang dilakukan di AS, kecanduan (Addiction) digolongkan ke dalam gangguan psikologis. Internet addiction dapat dikenali jika (a) Internet digunakan sebagai alat pemuas hasrat, dan melepaskan diri dari stres; (b) Penderita merasa gelisah, terganggu, tidak dapat mengendalikan diri, atau depresi ketika tidak menggunakan internet; (c) Menggunakan internet dalam kurun waktu yang lama dan terus bertambah, juga menghabiskan uang yang berlebihan untuk keperluan internet; (d) Meninggalkan pekerjaan, sekolah, ataupun kewajiban terhadap keluarga (Gawel, 1998). Beberapa pecandu internet berkata bahwa setiap "berselancar" dalam internet, mereka merasa seperti sedang dalam pengaruh kokain.
Para pengguna internet, khususnya remaja sekarang ini bukan hanya dinilai sebagai korban dari teknologi informasi, namun dalam beberapa kasus juga dinilai sebagai kriminal. Banyak kasus yang telah melibatkan remaja-remaja pecandu internet yang melakukan penguntitan, kekerasan, maupun pelecehan seksual. Hal ini berbanding lurus dengan para orangtua yang mengeluhkan perubahan negatif yang terjadi kepada anak mereka. Hal yang dikeluhkan tidak jauh dari sikap acuh tak acuh mereka terhadap kehidupan sosial nyata mereka, dan perlakuseksual yang kompulsif. Menurut data dari survei yang pernah dilakukan oleh London School Of Economics tahun 2002, 90% anak berusia antara 8 sampai 16 tahun telah melihat berbagai bentuk macam pornografi di internet. Bayangkan bagaimana mereka mencerna konten seksual seperti itu dalam kemampuan dan kematangan cara berpikir yang belum sempurna.
Melihat kasus penyalahgunaan internet yang terjadi dalam kehidupan manusia, sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan internet sebagai sesuatu yang bersifat virtual ini sepenuhnya. Hal ini sepenuhnya tanggung jawab para pengguna dan para pembuat website. Orangtua seharusnya melakukan proteksi dan pengawasan yang lebih baik terhadap anak-anak di bawah umur agar tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti tidak menempatkan komputer di kamar pribadi anak, mengaktifkan adult-filter dalam komputer, maupun online bersamaan dengan anak. Intinya adalah jangan takut dalam menegakkan otoritas sebagai orangtua (tapi juga jangan otoriter, yang sedang-sedang saja lah).
sources:
http://www.actforyouth.net/documents/Oct061.pdf
http://www.sierrasource.com/cep612/internet.html
http://www.center-school.org/pko/documents/AdolescentInternetusepdf.pdf
Sabtu, 02 Oktober 2010
IF YOU LEAVE ME NOW - CHICAGO
If you leave me now,
You'll take away the biggest part of me.
Ooh.... no baby please don't go.
And if you leave me now,
You'll take away the very heart of me.
Ooh.... no baby please don't go.
A love like ours is love,
That's hard to find
How could we let it slip away.
We've come too far to leave
it all behind
How could we end it all this way.
When tomorrow comes
then will both regret
the things we said to-day
Ooh girl I've got to have you by my side.
Oohno baby please don't go.
Sweet mama just got to have your love inside me.
Selasa, 28 September 2010
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN INTERNET
Hubungan Psikologi dengan internet sesungguhnya memiliki dampak & pengaruh yg cukup banyak. Psikologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Sedangkan internet sendiri adalah merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi.
Dengan keadaan internet yang menyediakan berbagai informasi yang ada di seluruh dunia dan dapat diakses dengan begitu mudah, terutama di saat sekarang, tentu saja memberikan pengaruh yang besar kepada kondisi psikolog seseorang. Lewat internet orang dapat belajar berbagai banyak hal tanpa harus keluar rumah, atau tanpa harus bersosialisasi dengan orang lain. Padahal pada normalnya, manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri & harus bersosialisasi. Ini tentu saja merubah kondisi perilaku seseorang.
Tak hanya menganggu kondisi perilaku, internet pun dapat menganggu kondisi kejiwaan dan moralitas seseorang. Contohnya seperti para remaja yang dapat dengan mudah menonton video porno yang sesungguhnya tidak boleh ditonton dalam usianya yg masih belum cukup umur. Berdasarkan survei terhadap korban online dilakukan oleh Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi akibat terlalu sering menonton video tersebut yang sangat mudah didapatkan dengan internet.
Namun tak hanya dampak negative yang diberikan internet pada psikolog manusia. Tentu saja ada dampak dan pengaruh yang positif bila digunakan dengan baik dan memiliki batasan-batasan tertentu, internet akan membuat seseorang memiliki wawasan yang lebih luas. Internet dapat meringankan pekerjaan seseorang, fungsinya tersebut pun bermacam-macam, seperti untuk mengerjakan tugas, iseng membuka situs untuk menambah pengetahuan, atau sekadar membuka permainan komputer untuk hiburan, karna psikologis manusiapun butuh dengan hiburan.
Untuk anak-anak yang ingin mengakses internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Baik itu mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. “Siapa pun itu orangnya, entah orangtua, kakak atau pengasuh di rumah, jika anak sedang berinternet, harus ada yang mendampingi,” papar psikolog yang menyelesaikan program S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Saat anak berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa ketertarikannya pada apa yang dilakukan anak. Misal bertanya, apa yang tadi anak buka, apa saja yang mereka lihat. “Dari sini anak menjadi terbuka dan tidak menyembunyikan apa saja yang mereka dapat di internet,” jelas psikolog satu anak ini.
Demikianlah hubungan yang terjadi antara psikologi dengan internet yang sebenarnya masih banyak lagi memiliki pengaruh-pengaruh dan dampak.
:)
Rabu, 30 Juni 2010
1 Juli 2010, hari prtma liburan mnju semester 3.. ^^
melakukan rutinitas sprti byasa... dan OL!!^^
oia, td pagi bkp nyetel Apa Kabar Indonesia (TvOne) yaa... sprti biasa itu emg tontonan bkp tiap pgi, tapi kli ini mrk ngebahas ttg film.. otomatis gw nyantol dh, cz jarang" jg.. biasanya kn mereka nanyangin politik mlu...
3 hati, 2 dunia, 1 cinta..
itu jdl filmnya, br ngeliat cuplikan'y aja da bkin mata gw b'air.. gimana klo da ntn..
film ttg sepasang kksih yang bda agama.. psti sedih bgt.. apalg diselipin puisi" krya WS rendra...
gw pgn nonton tu film scpt'y... penasaran... mga" jangan mewek juga pas ntn...
Oia, td dia comment stts gw... ugh! dan knp gw bls'y juga dg jutek!! ahh!! gw nysl! padahal gw da jnji ma dri gw bwt berhenti bnci dia.. krn itu sm sekali ga mmprbaiki keadaan... huft,,
lbur 2 bln ini, smga gw bs lebih baik sm dia, amiinnn...... :)
gnti tema.. ^^
gw lg download" ria nii... nungguin VC Abracadabra- Brown Eyed Girl lm bangett... -__-"
td juga gw download mp3 Lachata nya F(x) ^^
*senang*
Minggu, 25 April 2010
"Remember Me..."
tp ada 1 crta yang ckup mengesankan buat saia. Ally, pcr Tyler (Robert Pattinson) yg sayang bgt sama Tyler spnh hati smpai rela kbr dari rmh karena ditampar ayahnya gr" dia pulang pagi.. akirnya dia tinggal di tmp Tyler.. smua ia serahkan.. sampa akhirnya dy tau kalo Tyelr cm jadiin dy taruhan... ooo my God! so sick!
but, she's lucky girl! Tyler jth cinta sm dia, dan akirnya mencintai dy spnh hati...
hemm... ga ky saia...
Mencintai sseorang, sepenuh hati, menyerahkan smua yang terbaik ke dia, dijadikan yg kedua, smpai saia harus ditampar & disidang sm ayah saia smpai larut mlm... sdgkn dia? mungkin saat saia sdg tidak bs tidur smlmn karna rs bersalah yg besar, dy sedang tdr lelap di kamarnya...tp saia rela, krn saia tau dy mencintai saia... tp.... it's over...
He's leave me..
dia bhong, dia jnji ga bkl ninggalin.. akh, mgkn dia juga da lupa...
stelah dia dpetin semua, dy ninggalin saia...
saia ga sbrntung Ally..
i'm feel sick.
Sabtu, 20 Februari 2010
Mungkin.....
Dy nganggep gw rndh ,
Dia anggep gw murahan ,
ga tw diri .
Tp dia ga tw,bhwa gw nglkuin itu smua karena cinta.. Shitt!! lebay abs emang kta" gw. Tp emang bgtu kenyataannya.
Ntah apa yg dipikirannya pas aw kita ktmu,hubungan qta sangat dkt,sampai skrg hubungan qta yang (hrs) menjauh..
DULU,
dy sering blg sayang ma gw. Gw yg darinya bysa aja,jd sayang jg ma dy.
BUT NOW,
never.....
Mungkin krn dy uda dptin yang dy mau dr gw? Damn!!!
klo dipikir".. LO JAHAT TW GAG?!
Tangisan,tmparan.. semua gw dpt karna dy!!!
Tapi gw bs nyalahin dy,gw lah yg jatoh.. gw lah yg ga kuat.. dan skrg,hati gw skt... sakit yg ga prnh gw rsaian sbelumnya selama 19 thn ini...
Tp sekarang gw da ambl keputusan= MENJAUH
dan rsanya perih,hncur,sesak..
tp ini kptsn yang bnr.. Gw ud buat suatu ksh yang slh,dan gw sndri yang hrs akhirin..
tp... apa dy ngerasain ap yang gw rsain sekarang...??